Tuesday, September 8, 2009

Speedy Bidik Kalangan Eksekutif

Setelah sukses melakukan penetrasi di segmen keluarga, kini Speedy membidik kalangan eksekutif. "Sebagai internet service provider terbesar di Indonesia, Speedy memang harus bisa melayani semua kalangan," kata Vice President Public & Marketing Communication PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom), Eddy Kurnia, Senin (7/9).

Eddy Kurnia mengakui, selama ini Speedy terkesan lebih membidik segmen rumah tangga melalui Paket Speedy Multispeed. "Pada tahap awal memang kami ingin sebanyak mungkin rumah tangga terhubung dengan internet. Penetrasi internet di Indonesia masih sangat rendah, sehingga kami ingin sebanyak mungkin masyarakat merasakan internet," tambahnya.

Eddy Kurnia menjelaskan, melalui Paket Speedy Multispeed, khususnya melalui Paket Family, Telkom telah cukup berhasil membangkitkan kesadaran masyarakat akan kegunaan internet. Dengan harga paket yang cukup terjangkau menurutnya sekarang lebih banyak rumah tangga di Indonesia terhubung dengan internet.

Paket FAMILY adalah akses internet pribadi dengan kecepatan 384 kbps downstream dan 96 kbps upstream tanpa batas waktu dengan tarif bulanan Rp 195.000, adapun Speedy Paket Executive, memiliki kecepatan 2 Mbps downstream dan 512 kbps upstream serta alokasi kapasitas ke gateway internasional yang lebih besar cocok untuk penggunaan internet yang di- share hingga ke sekitar 20 pengguna dengan tarif bulanan Rp 850.000.

Eddy optimis, Paket Executive akan berhasil sebagaimana Paket Family, alasannya saat ini sudah menjadi hal biasa satu rumah memiliki beberapa komputer, selain tentunya untuk kalangan SOHO (Small Office Home Office). "Kecepatan yang mencapai 2 Mbps tentunya akan membuat akses internet semakin lancar, baik itu sekadar untuk kebutuhan hiburan maupun bisnis," ujarnya.

Dijelaskan lebih lanjut, saat ini Speedy sudah dapat melayani hampir semua kota di Indonesia. "Inilah yang membedakan Speedy dengan penyedia layanan internet lain, Speedy merupakan layanan yang bersifat nasional tidak hanya di satu kota saja," tegasnya.

Hingga saat ini pelanggan Speedy telah mencapai lebih dari 900.000. Hingga akhir tahun 2009 diharapkan jumlahnya akan mencapai 1,2 juta pelanggan. "Kami optimis penambahan pelanggan tersebut sebagian akan disumbang dari Paket Executive," tandasnya.


Sumber : Kompas - Selasa, September 8 - 2009



Selengkapnya.....

Tuesday, September 1, 2009

Twitter Made in Indonesia

Setahun belakangan ini cukup banyak situs jejaring sosial lokal yang bermunculan. Salah satu penyebabnya apa lagi kalau bukan munculnya situs jejaring sosial impor, seperti Facebook, yang kemudian mewabah di Tanah Air.

Nah, belum sebulan ini, muncul lagi sebuah situs jejaring sosial buatan anak negeri. Namanya, FunPage (http://funpage.web.id). Situs ini memang tak seperti Facebook, yang penggunanya sudah mencapai 8,5 juta orang di Indonesia.

Merupakan gabungan Twitter dengan Plurk, jejaring sosial ini cukup marak di Indonesia. Karena itu, seperti Twitter, di FunPage mengenal konsep "follower" atau ikut teman.

Situs yang diluncurkan pada Hari Kemerdekaan Republik Indonesia ke-64, 17 Agustus lalu, ini adalah layanan microblogging yang menyediakan sebuah halaman pribadi bagi penggunanya. Di halaman inilah pengguna bebas mengungkapkan apa saja.

"Mulai dari memberi pendapat, rekomendasi, unek-unek, atau inovasi," kata Fajareza, pendiri dan pengelola FunPage, kepada iTempo, Kamis lalu. Seperti jejaring sosial lain, di FunPage, pengguna bisa mencari teman atau cuma sekadar mencari inspirasi.

Meski FunPage mengikuti konsep Twitter, Fajareza--yang akrab dipanggil Reza--tak berniat menyainginya. Sementara Twitter "bermain" di pasar global, ia hanya berharap FunPage bisa merambah pasar dalam negeri. Karena menyasar pengguna lokal itulah Reza merancang situsnya agar mudah digunakan.

Jika ingin bergabung di FunPage, cukup mendaftar di http://funpage.web.id/signupp.php. Setelah itu, pengguna bisa mengaktifkan akun yang sudah dimiliki, dengan cara mengklik tautan yang dikirim ke e-mail pribadi. Setelah akun aktif, tinggal melakukan login menggunakan e-mail dan password atau kata kunci.

Setelah login, pengguna bisa melakukan apa saja. Mulai mencari teman di http://funpage.web.id/pencarian.php atau menulis status, apa yang sedang mereka lakukan. Itu bisa dilakukan di http://funpage.web.id/member.php. Pengguna juga bisa memperbarui biodata di menu pengaturan.

Kemudahan lain, FunPage bisa diakses lewat ponsel dengan alamat http://m.funpage.web.id. Situs dengan desain menarik ini juga menyediakan berbagai widget yang dapat digunakan untuk mempermudah update halaman.

Karena lebih mirip Twitter, hampir semua fitur yang dimiliki Twitter diadopsi di sini. Dengan bergabung di FunPage, otomatis pengguna bisa melakukan status update akun mereka di Twitter secara bersamaan. Namun, cowok yang baru berusia 18 tahun ini tak khawatir FunPage bakal tergilas persaingan situs berbagi, baik lokal maupun impor.

Ini karena ia menanam fitur-fitur yang tak dimiliki semua jejaring sosial. Misalnya fitur Post E-Mail". Artinya, untuk sekadar meng-update status, pengguna tak perlu masuk ke halaman. "Tapi cukup mengirim e-mail saja," ujar lulusan Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 19 Jakarta ini.

Belum lagi fitur Pesan Pribadi, untuk menulis atau memberikan komentar di halaman teman kita. Selain itu, FunPage memiliki Sistem Point. Ke depan, dengan fitur ini, pengguna bisa menukarkannya dengan suvenir. "Semakin banyak poin, makin banyak suvenir didapat."

FunPage juga dilengkapi fitur FunLinked, atau di Blogspot bernama Blogroll. "Pengguna bisa membagi halaman orang yang, menurut pemilik akun, keren, tanpa perlu mengikutinya," kata Reza, yang akan melanjutkan pendidikan ke bangku perguruan tinggi September mendatang.

Tak kalah menarik, sementara layanan lain membatasi karakter tulisan maksimal 140 karakter, di FunPage, batasan itu dinaikkan. "Maksimal 350 karakter, biar bercerita makin asyik nggak dibatasin karakter." Ini membuat FunPage berbeda. Selain itu, layanan yang baru menjaring 80-an pengguna ini so pasti gratisan, tanpa dipungut biaya. Nah, kalau yang ini, tentu tak ada bedanya dengan jejaring sosial yang lain.


Sumber : Tempo - Minggu, Agustus 30 - 2009


Selengkapnya.....

Waspada, Skype Mungkin Disadap

Pengguna Skype, waspadalah. Perusahaan sekuriti Symantec menemukan rilis publik dari kode sumber Trojan yang menyasar para pengguna Skype.

Trojan.Peskyspy adalah spyware yang merekam panggilan suara dan menyimpannya sebagai file MP3. Mesin yang telah terinfeksi akan menggunakan software yang menangani pemrosesan audio di dalam komputer dan menyimpan panggilan data sebagai sebuah file MP3.

File MP3 kemudian dikirimkan via Internet ke server yang sudah ditentukan di mana si penyerang kemudian bisa mendengarkan percakapan-percakapan yang telah direkam. Karena panggilannya adalah MP3, ukuran file pun tidak besar dan beban transfernya rendah.

Menurut Symantec, saat ini resiko ancaman Trojan ini masih rendah. Namun karena kode ini tersedia secara bebas, Symantec mengatakan bahwa para pembuat malware bisa saja memanfaatkannya sebagai bagian dari paket pengintaiannya. Untungnya, para pencipta malware ini harus menghabiskan banyak waktu untuk mendengarkan berjam-jam file audio Skype untuk mendapatkan sesuatu yang menarik perhatian mereka.


Sumber : Kompas - Selasa, September 1 - 2009


Selengkapnya.....

Jebol Enkripsi WPA Hanya Butuh Satu Menit

Enkripsi WPA (Wi-Fi Protected Access) seharusnya tangguh bukan? Namun para ilmuwan Jepang ternyata hanya butuh waktu 60 detik untuk menjebol enkripsi WPA yang digunakan dalam router nirkabel. Catatan waktu ini menumbangkan rekor sebelumnya yang 15 menit.

Toshihiro Ohigashi dari Hiroshima University dan Masakatu Morii dari Kobe University akan mengungkapkan bagaimana mereka melakukan hal di atas pada sebuah konferensi di Hiroshima 25 September mendatang.

Penjebolan ini tidak memberikan kontrol penuh dari koneksi Wi-Fi, tetapi memungkinkan pembacaan dan spoofing paket-paket data. Namun kemudahan menjebol enkripsi WPA TKIP (Temporal Key Integrity Protocol) membuat bahwa siapa pun yang peduli akan sekuriti harus mulai berpikir untuk pindah ke WPA2 dengan enkripsi AES (Advanced Encryption Standard) yang lebih aman.

Serangan ini dilakukan pada sebuah PC dan Wi-Fi Access Point yang jaraknya cukup jauh sehingga kedua perangkat tidak langsung saling melihat. Serangan komputer dilakukan di antara keduanya dengan bertindak sebagai relay yang menggunakan checksum yang tepat untuk mengelabui jaringan.

Berita baiknya, sampai saat ini WPA2 dengan enkripsi AES yang lebih baru tetap aman dari serangan.


Sumber : Kompas - Selasa, September 1 - 2009



Selengkapnya.....

Gigabyte M912 Cafe Book: Netbook Sekaligus Tablet PC

Kini sudah banyak orang menenteng netbook kian-kemari sambil melakukan aktivitas mereka. Komputasi mobile memang tengah tren saat ini terutama di kota besar. Hampir setiap netbook yang dibawa orang-orang hadir dengan desain sejenis yang "itu-itu saja" sehingga kita pun menjadi hafal dengan lekuk liku sebuah netbook (termasuk keterbatasan fasilitasnya).

Nah, untuk membuat netbooknya tampil berbeda dan memikat konsumen, Gigabyte menampilkan netbook yang layarnya bisa diputar dan bisa digunakan hanya dengan menyentuh layarnya. Jadilah tablet PC yang penggunaanya lebih fleksibel.

Adalah seri M912 Café Book besutan Gigabyte yang menampilkan netbook ala tablet yang makin praktis digunakan. Ya, daripada hanya melakukan perombakan dari bentuk netbook yang konvensional, Gigabyte lebih suka menambahkan layar sentuh (touch screen) pada beberapa seri netbooknya. Dengan sistem ini, penggunaan netbook akan semakin nyaman meski tanpa keyboard sekali pun. Pemakai bisa menggunakan tangan atau pena stylus yang tersedia untuk mengakses netbook. Sebuah lapisan pelindung ditempatkan di bagian muka LCD 8,9” yang digunakan Café Book. Tujuannya untuk melindungi layar agar tak rusak atau kotor saat disentuh dengan jari.

Ditilik dari bentuk fisik dan fasilitas pelengkapnya, M912 Café Book tidak memiliki banyak perbedaan dengan netbook lain yang sudah ada. Ini dilihat dari keberadaan port input-output sampai tataletak keyboard.

Keyboard M912 mungil dan kurang lega saat digunakan meskipun sebenarnya ukuran kunci-kunci ini dapat diperbesar lagi karena bagian bawahnya (dekat touchpad) masih cukup lebar. Namun, M912 tampil lebih lengkap dengan ketersediaan slot Express Card dan koneksi Bluetooth yang lazim dipakai oleh aneka gadget. Sebagian netbook biasanya tak memiliki kelengkapan ini. Ini merupakan poin bagus untuk M912.

Dalam hal spesifikasi, tak ada yang istimewa pada M912 Café Book karena prosesorya masih sama dengan netbook rata-rata: Intel Atom N270 dengan memori DDR2 1GB. Karena itulah, kinerja Café Book setara dengan netbook di pasaran.

Namun kemampuan encoding audio-nya ternyata cukup cepat dan hanya dapat disaingi netbook serupa dari Gateway LT2010n dan Toshiba NB200. Sayang olah grafis di Café Book kurang bertenaga mengingat uji 3DMark2006 tak bisa berjalan mulus (kecuali pada 3DMark 2003 yang menghasilkan skor 623). Namun, kemampuan grafis memang bukan merupakan hal yang diutamakan pada produk netbook.

***


Dari pengalaman memakai netbook selama ini, M912 Café Book memang terhitung lebih nyaman dipakai berkat kemampuannya berubah fungsi menjadi tablet sehingga enak diakses dengan sistem sentuh. Mereka yang suka melakukan presentasi dengan menggambar pola dengan cepat di layar akan sangat menyukai fasilitas touch screen di layar Café Book. Tampaknya memang inilah kekuatan utama netbook ala tablet dari Gigabyte ini. Sayangnya, fasilitas lebih ini membuat harga jual Café Book sedikit mencuat dibandingkan netbook konvensional.

Sumber: InfoKomputer

PLUS: Mampu berfungsi sebagai tablet (layar swivel & touch screen); ada slot Express Card dan Bluetooth.

MINUS: Harga jual sedikit mahal; kinerja grafis kurang.


HASIL PENGUJIAN
Dengan kapasitas baterai yang nyaris setara, Mobii NB9010 dari Point of View sangat tepat ditandingkan dengan M912 Café Book dari Gigabyte. Dari sisi kinerja, keduanya hampir serupa kecuali pada kemampuan encoding audio Café Book yang lebih unggul. Namun tenaga grafis Café Book tampak tak berdaya untuk saat dipakai pada platform DirectX 9.0c. Café Book juga tergolong haus daya meski memakai batere 4500mAh. Ini tampak dari durasi rata-rata pemakaian yang mencapai sekitar 3 jam.

Normal 0 false false false EN-US X-NONE X-NONE MicrosoftInternetExplorer4 /* Style Definitions */ table.MsoNormalTable {mso-style-name:"Table Normal"; mso-style-parent:""; line-height:115%; font-size:11.0pt;"Calibri","sans-serif";} PengujianPoint of View Mobii NB9010Gigabyte M912 Café BookCinebench R10829828Encoding video57 menit 37 detik58 menit 18 detikEncoding audio14 menit 43 detik9 menit 54 detik3DMark 200680-Daya tahan batereMemutar HD Video4 jam 8 menit2 jam 5 menitBattery Eater3 jam 33 menit2 jam 16 menit



SPESIFIKASI GIGABYTE M912 CAFÉ BOOK
Prosesor: Intel Atom N270 (1,6 GHz, 512 MB cache, FSB 533 MHz)
RAM: 1GB, DDR2 667 MHz
Chipset: Intel i945GSE
Kartu Grafis: GMA 950
Harddisk: Fujitsu 160GB SATAII
Optical drive: Tidak ada
Fasilitas: Wi-Fi b/g, Bluetooth, LAN, 4-in-1card reader, 3 USB, Express Card, webcam 1,3MP, VGA-out.
Layar: 8,9”, resolusi 1024x600 pixel
Kartu suara: Realtek HD audio (ALC269)
Sistem Operasi: Windows XP Home Edition
Baterai: Li-Ion 4500mAh
Dimensi: 23,5x18,3x (3,8-4,3) cm
Bobot: 1,37kg
Garansi: 1 tahun
Situs Web: www.gigabyte.com.tw
Harga kisaran*: US$ 540
* Nusantara Eradata, (021) 601-8218
* Minggu pertama Agustus 2009


Sumber : Kompas - Selasa, September 1 -2009

Selengkapnya.....