Thursday, February 25, 2010

Lebih Jauh Mengenal Komputasi Awan Lebih Jauh Mengenal Komputasi Awan

 Cloud Computing--yang dalam bahasa Indonesia diterjemahkan menjadi komputasi awan--beberapa tahun terakhir ini telah menjadi buzzword terpanas di dunia teknologi informasi (TI). Seluruh nama besar seperti IBM, Microsoft, Google, dan Apple, saat ini sedang terlibat dalam peperangan untuk menjadi penguasa terbesar terhadap awan ini. Tentu saja masing-masing mengeluarkan jurusnya sendiri-sendiri. IBM di paruh akhir tahun 2009 kemarin telah meluncurkan LotusLive, layanan kolaborasi berbasis cloud. Microsoft, yang sekarang di perkuat oleh Ray Ozzie sebagai Chief Software Architect pengganti Bill Gates, menggadang Windows Azure, sistem operasi berbasis cloud yang akan menjadi masa depan Windows OS. Apple mengambil sisi lain, telah menyediakan layanan Mobile Me yang memungkinkan pengguna  produk Mac, untuk melakukan sinkronisasi data ke dalam cloud. Sementara Google, satu-satunya raksasa yang lahir di era internet, sudah sejak lama memberikan layanan Google Docs yang memungkinkan pengguna membuat dokumen atau bekerja dengan spreadsheet secara online tanpa perlu software terinstal di PC atau notebook. Bahkan Google dalam waktu dekat akan meluncurkan sistem operasi cloud-nya, Chrome OS, yang akan menjadi ancaman serius bagi para penyedia sistem operasi lain. Namun bisa dibilang, keberhasilan Salesforce.com-lah yang membuka mata dunia bahwa cloud computing menjanjikan pundi-pundi emas yang menggiurkan. Tapi apa sih sebenarnya yang dimaksud dengan Cloud Computing itu? Definisi

Dengan mengetikkan kata kunci "Cloud Computing Definition" di search engine atau wikipedia, dalam sekejap ratusan definisi tentang "Cloud Computing" akan muncul. Dari mulai yang sangat teknis, sampai yang sangat simplistis. Namun semuanya sepakat bahwa yang dimaksud dengan "Cloud Computing" secara sederhana adalah "layanan teknologi informasi yang bisa dimanfaatkan atau diakses oleh pelanggannya melalui jaringan internet". Kata-kata "Cloud" sendiri merujuk kepada simbol awan yang di dunia TI digunakan untuk menggambarkan jaringan internet (internet cloud).

Namun tidak semua layanan yang ada di internet bisa dikategorikan sebagai Cloud Computing, ada setidaknya beberapa syarat yang harus dipenuhi : 1. Layanan bersifat "On Demand", pengguna dapat berlangganan hanya yang dia butuhkan saja, dan membayar hanya untuk yang mereka gunakan saja. Misalkan sebuah layanan menyediakan 10 fitur, user dapat berlangganan 5 fitur saja dan hanya membayar untuk 5 fitur tersebut.
 
 Sumber : detikcom - Rabu, 24 Februari - 2010


Selengkapnya.....

Layanan Internet Aman untuk Anak

Mendukung kampanye Internet sehat, terutama untuk segmen anak-anak dan pelajar, PT First Media Tbk (First Media) meluncurkan fitur baru bertajuk FastNet Kids.
FastNet Kids adalah solusi akses Internet pita lebar (broadband) berkecepatan tinggi pertama di Indonesia yang cocok untuk anak-anak karena didukung sistem jaringan Internet secara aman dan terkendali melalui proses filterisasi.
“Akses Internet ini aman untuk anak-anak. Kami ingin mengajarkan anak-anak tentang tata cara berselancar yang baik, aman, dan bermanfaat di dunia maya melalui FastNet Kids,” kata Hengkie Liwanto, Presiden Direktur First Media, di sela Peluncuran FastNet Kids di Jakarta, 24 Februari 2010.
Program ini diperkenalkan First Media untuk mengurangi kekhawatiran orang tua pada anak-anaknya mengingat dewasa ini Internet sudah bukan sesuatu yang langka, bahkan dipakai meluas hingga segmen anak-anak untuk mendukung aktivitas sekolahnya.
“Kami membatasi akses Internet dengan menyaring dan memblokir situs-situs yang tidak perlu,” kata Dicky Moechtar, Corporate Sales Director First Media, pada kesempatan yang sama. “Sampai saat ini, hampir sejuta website yang tidak layak dikonsumsi anak-anak telah diblokir untuk FastNet Kids,” ucapnya.
Menurut temuan First Media, sampai saat ini hanya 25 persen anak yang melapor ke orang tuanya terkait pelecehan seksual yang ada di Internet. Dan, lebih dari 50 persen anak punya ketertarikan untuk mengkonsumsi konten yang sarat pornografi via Internet.

Sumber : VIVAnews (By Muhammad Firman, Muhammad Chandrataruna - Kamis, 25 Februari -2010)


Selengkapnya.....